Sabtu, 18 Maret 2017

Rancangan Penelitian Hukum



“RANCANGAN PENELITIAN KUALITATIF
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah METODOLOGI PENELITIAN HUKUM
Dosen Pembimbing :
Dr. Kuthbuddin Aibak, S.Ag., M.H.I


Disusun Oleh :
Kelompok  9

1.      Hesti Handayani                                     (1711143028)
2.      Ilma Milatunafiah                                   (1711143030)
3.      Siti Mafatichul M                                   (1711143080)





HUKUM EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS SYARIAH DAN ILMU HUKUM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) TULUNGAGUNG
2016
KATA PENGANTAR
Assalamualaiakum wr.wb
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Karena dengan taufik dan hidayah-Nya sehingga kami telah menyelesaikan makalah dengan judul Rancangan Penelitian Kualitatif.
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dan untuk membantu rekan-rekan mahasiswa serta pembaca pada umumnya dalam mempelajari dan sebagai informasi serta untuk menambah wawasan khususnya mengenai Metodologi Penelitian Hukum.
Penulis menyadari makalah ini tidak akan terselesaikan tanpa dukungan, binaan.serta bimbingan dari dosen dan pihak yang mendukung.
Kami selaku penyusun mengucapkan terimakasih kepada :
1.      Dr.Maftukhin, M.Ag selaku Rektor Institut Agama Islam Negri Tulungagung
2.      Dr. Kuthbuddin Aibak, S.Ag., M.H.I selaku dosen mata kuliah Metodologi Penelitian Hukum
3.      Semua pihak yang peduli terhadap kami,demi terwujudnya makalah ini
Demikian yang dapat kami sampaikan,kami menyadari atas kekurangan dalam menyusun makalah. Untuk itu kami mohon maaf dan mohon kritik serta saran yang membangun dengan harapan kedepan lebih baik dan sempurna. Kami mengucapkan terimakasih dan semoga makalh ini benar-benar bermanfaat. Amiin
             Oktober  2016

       Penyusun


DAFTAR ISI
Kata pengantar         ...................................................................................... ii
Daftar Isi                  ...................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang    ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 1
C. Tujuan                 ...................................................................................... 1
Bab II Pembahasan
1. Pengertian Rancangan Penelitian ..............................................................  2
2. Unsur-Unsur Rancangan Penelitian ..........................................................  5
3. Rancangan Penelitian alamiah dan kedudukan paradigma .......................  6
4. Kerangka Rancangan Penelitian ...............................................................  
Bab III Penutup
Kesimpulan              ...................................................................................... 12
Daftar pustaka                                                                                                 14







BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Penelitian merupakan suatu kegiatan untuk membuktikan teori yang ada dengan realita yang sebenarnya. Tentunya dalam hal penelitian ini harus dilakukan secara rinci untuk memperoleh hasil yang sesuai. Oleh karena itu maka diperlukan Rancangan Penelitian yakni merencanakan suatu kegiatan sebelum dilaksanakan. Kegiatan merencanakan itu mencakup komponen-komponen penelitian yang diperlukan. Dalam banyak hal pada penelitian kualitatif komponen-komponen yang akan dipersiapkan itu masih bersifat sebagai kemungkinan.
Penyususnan Rancangan penelitian ada kaitannya dengan paradigma yang dianut oleh peneliti. Ternyata ada variasi dalam paradigma pada penelitian kualitatif sekalipun. Akan tetapi disini dijelaskan mengenai paradigma alamiah dengan demikian kedudukan rancangan penelitian itu jelas dan unsur-unsurnya pun mudah direncanakan. Disini juga dipaparkan mengenai rancangan penelitian yang lebih disempurnakan oleh peneliti mengingat sifatnya yang tentatif itu.
B.       Rumusan Masalah
  1. Bagaimana Pengertian Rancangan Penelitian ?
  2. Bagaimanakah Unsur-Unsur Rancangan Penelitian?
  3. Bagaimanakah Rancangan Penelitian alamiah dan kedudukan paradigma?
  4. Bagaimanakah Kerangka Rancangan Penelitian ?
C.      Tujuan
A.                Menjelaskan Pengetian Rancangan Penelitian
B.                 Menjelaskan Unsur-unsur Rancangan Penelitian
C.                 Menjelaskan Rancangan Penelitian alamiah dan kedudukan Paradigma
D.                Memberikan susunan kerangka rancangan penelitian


BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengertian Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian biasa disebut dengan Research Design, yang pada dasarnya merencanakan suatu kegiatan sebelum dilaksanakan. Kegiatan merencanakan itu mencakup komponen-komponen penelitian yang diperlukan. Dalam banyak hal pada penelitian kualitatif komponen-komponen yang akan dipersiapkan itu masih bersifat sebgai kemungkinan. Sehubungan dengan itu Lincoln dan Guba mendefinisakn rancangan penelitian sebagi usaha merencanakan kemungkinan-kemungkinan tertentu secara luas tanpa menunjukan rencana pasti apa yang akan dikerjakan dalam hubungan dengan unsurnya masing-masing
B.  Unsur-unsur Rancangan Penelitian[1]
1)   Penenuan Fokus Penelitian
Fokus penelitian pada dasarnya adalah suatu masalah, adapun masalah dalam hal ini adalah suatu yang membingungkan akiat adanay kaitana dua atau lebih faktor. Faktor dala hal ini berupa konsep, data empiris, pengalaman, atau undsur lain yang apabila yang ditepatkan secara berkaitan akan menimbulkan persoalan atau kesukaran. Maksud dan tujuan penelitian ialah untuk untuk memecahkan persoalan yang timbul itu. hal ini dilakukan dengan jalan mengumpulkan pengetahuan secuku[nya yang mengrahkan seseorang pada upaya memhami dan menjelaskannya. Kegiatan itni terjadi sebgai proses yang dialektis yang berperan sebagai proposisi tesis dan antesisyang membentuk masalah ke dalam suatu jenis sintesis.
Fokus penelitian ini memiliki dua tujuan:
Pertama, penetapan fokus membatasi studi yang berarti bahwa dengan adanya fokus, penentuan tempat penelitian menjadi lebih layak.
Kedua, penentuan fokus secara efektif menetapkan kriteria inklusi-eksklusi untuk menyring informasi yang mengalir mausk. Mungkin data cukup menarik, tetapi jika dipandang tidak relevan, data itu tidak akan dihiraukan 
2)        Penentuan Kesesuaian Paradigma dengan Fokus
Paradigma pada dasarnya berakar pada seperangkat kepercayaan seseorang yang disebut aksioma. Karena tidak ada alat yang digunakan untuk mengukur kesesuain paradigma maka peneliti hendaknya mengajukan pertanyyaan yang didasarkan atas aksioma alamiah. Banyak faktor yang secara bersama0sama mempengaruhi suatu hal. Dengan demikian tidak ada satu penyebab tunggal atau bebrapa gabungan penyebab tunggal yang cukup menerangkan terjadinya suatu keluaran tertentu. Konflik memang merupakan realitas hidup dan kecurigaan adalah yang mengarahkannya.  Rancangan penelitian harus memperhitungkannya. Demikian pula pertanyaa-pertanyaan lainya yang berkenan dengan hambatan-hambatan yang mungkin terjadi perlu diperhitungkan pula.
3)        Penentuan kesesuaian Paradigma dengan Teori Substantif yang Membimbing Studi
Jika sutau teori muncul dari sebuha data maka harapannya teori itu taat asas dengan paradigma metodologis yang menghasilkannya. Hal itu akan menjadi persoalan apabila teori itu merupakan suatu yang digunakan oleh peneliti untuk diuji, mungkin karena itu bersaal dari teori dari dasar studi lainnya atau karena dikehendaki oleh sponsor penelitian.
4)        Penentuan Dari Mana dan Dari Siapa data Dikumpulkan
Ini berkaitan dengan tempat penelitian dan suatu kajian . penentuan suatu kajian itu jelas bersumber pada fokus penelitian . penelitian apada dalam hal ini hendaknya menentuka suatu kajian terlebih dahulu. Dan langkah selanjutnya adalah meencanakan sampel bertujuan. Penentuan sampel itu baru dapat dilakukansesduah suatu satuan pertama telah dijaring informasinya, barulah sampel berikut dan seterusnya dapat ditetapkan.
5)        Penentuan Tahap-tahap Penelitian
Tahap pertama, ialah mengetahui sesuatu yang perlu diketahui, dapat dikatakan sebagai “tahap orientasi dan memperoleh gambaran Umum”, disini peneliti perlu mengadakan pendekatan secara terbuka kepada responden. Ini memerlukan waktu beberapa minggu atau beberapa bulan sebelumnya.
Tahap kedua, dinamakan tahap “eksplorasi fokus”. Hal ini peneliti menyediakan waktu untuk meyususn “petunjuk” memperolehe data seprti petunjuk wawancara dan pengamatan. Pada tahap ini pengumpulan data itu dilaksanakan, kemudian diadakan analisis dan diikuti dengan laporan hasil analisis.
Tahap ketiga, ialah tahap pengecekan dan pemeriksaan keabsahan data, terutama untuk mengadakan pengecekan anggota dan auditing.
Pada tahap merancang penelitian hendaknya dijelaskan pada rancangan penelitian walaupun tentunya tidak dapat dilakukan secara rinci.
6)        Penentuan Teknik Penelitian
Pemilihan teknik penelitian pada dasarnya dibimbing oleh fokus dan situasi serta jadwal waktu yang ditetapkan. Pemanfaatan instrumen lain seperti kuisioner, skala sikap dan lain-lainyang relevan dapat saja direncanakan.
7)        Perencanaan Pengumpulan dan Pencatatan Data
Teknik pengumpulan data dimulai dari wawancara, kemudian pengamatan, pengumpulan dokumen, dan semacamnya. Maka dari itu harus dipersiapakan sejak awal. Segi lain yang diperlukan ialah pencatatan data yang pada dasarnya dapat ditinjau dari segi dua dimensi, ketepatan dan struktur. Cara pencacatan yang mulanya bersifat umum,, tetapi lama kelmaan akan muali masuk ke sifat yang khusus. 
8)                  Perencanaan Prosedur dan Pelaksanaan Analisis Data
Yang perlu dirancanag dalam analisis data itu telah dimulai sejak pertama tiba pada latar penelitian. Hal itu jelas berbeda dengan cara non kualitatif yang biasanya analisis data itu baru dilaksanakan setelah seluruh data selesai dikumpulkan.
9)                  Perencanaan Perlengkapan Penelitian
Dikelompokan dalam lima kategori, antara lain:
a)    Pertimbangan logistik secara keseluruhan sebelum proyek
Pertama, sponsor penelitian hendaknya dikemukakan kemudian dinyatakan pula apakah sponsor itu membentuksuatu tim peneliti. Siapa-siapa yang menjadi tim penelitian, bagaimana latar belakang keahliannya, integritasnya anggota-anggotanya.
Kedua, hendaknya jadwal  disusun secara rinci, selain itu juga perlu dijelaskan rincian dari setiap kegiatan
Ketiga, pembiayaan penelitian perlu pula dirinci dalam rancangan penelitian. Perincian kegiatan, orang, peralatan yang diperlukan, perjalanan, kesemuanya perlu dirinci agar kemudian dengan mudah dapat dipertanggungjawabkan.
Keempat, jika penelitian dilakukan oleh lembaga tertentu, hendaknya ada semacam panitia pengarah yang akan meletakan dasar kebijaksanaan, aturan main, memberikan petunjuk, dan lain sebagianya.
Kelima, dijadwalakn ada diskusi sejawat pada waktuyang telah ditentukan
Terakhir, rancangan penelitian hendaknya menyajikan jadwal pelaksanaan auditing, terutama untuk keperluan pemeriksaan terhadap kriteria kebergatungan dan kepastian.
b)   Pengadaan perlengkapan sebelum terjun ke lapangan
Pertama, logistik tidak lain adalah pengaturan siapa diantara anggota yang harus terlebih dahulu mengunjungi tempat penelitian
Kedua, diatur penjadwalan kepada setiap anggota agar memiliki pengalam yang sama dalam hal pengunjungan ke setiap tempat.
Ketiga,diatur agar ada orang yang berasal dari tempat penelitian yang dijadikan penghubung agar lebih mudah mengamati segala hal yang berkenaan dengan penelitian.
c)    Perencanaan perlengkapan sewaktu berada di lapangan
Perlengkapan yang perlu dipersiapak di lapangan hendaknya dipersiapakn sejak awal  mulai dari perlengkapan, keperluan, peralatan yang diperlukan. Hendaknya ketua tim mengadakan pertemuan pagi untuk menelaah hasil yang telah dilakukan di hari sebelumnya, kemudian menelaah lagi rencana kerja untuk hari itu. pertemuan formal barangkali sebaiknya diadakan pada malam hari.
d)   Penyiapan logistiksesudah kegiatan lapangan
Ini menyangkut persoalan bahwa setiap anggota agar dijadwalkan untuk mengadakan kajian satuan dan kategorisasi . perlu juga dilaksankan diskusi teman sejawatan direncanakan pula penyususnan laporan yang dikoordinasi oleh ketua tim.
e)    Perencanaan logistik mengakhiri dan menutup kegiatan
Pada tahap ini yang perlu dipersiapkan anatra lain. Pertama, draf laporan yang akan dicek oleh anggota yang terjaring sebagai subjek penelitian lalu dibentuk semacam “panitia penelaah” guna memriksa derajat kepercayaan. Kedua, merencanakan mengadakan kunjungan sekali lagi guna mengumpulkan data untuk mengisi kesenjangan dan sekaligus untuk menjajagi reaksi para responden. Setelah itu melaksanakan auditing , Dan terakhir yang perlu direncanakan ialah menyelesaiakn kemudian menyerahkan laporannya secara keseluruhan yaitu laporan teknisnya.
10)  Perencanaan untuk Pemeriksaan Keabsahan Data
Pertanyaan-pertanyaan untuk mempersiapakan keabsahan data :
a)    Sejauh manakan hubungan dilapangan dalam rangka memenuhi perpanjangan keikutsertaan telah berlangsung?
b)   Bagaimana mengatur kegiatan wawancara atau pengamatan dari yang longgar-terbuka makin menjadi tertutup-terstruktur?
c)    Bagaimana triangulasi dilakukan? Dengan metode?dengan sumber?dengan beberapa peneliti?
d)   Bagaimana pelaksanaan diskusi sejawat?siapakah yang akan berperan serta?
e)    Hal apakah yang akan dilakukan dalam menangani kasusu negatif sehingga dapat dijelaskan dari segi fenomena yang diamati?
f)    Kecukupan bahan apakah yang akan dikumpulkan?bagaimana hal itu dapat dicapai?bilamana dan siapa yang akan memanfaatkannya?
g)   Bagaimana teknis pelaksanaan pengcekan anggota sewaktu para peneliti kembali ke lapangan penelitian?diadakan berapa kali dan bagaimana pelaksanaannya yang terakhir?
h)   Bagaimana menyiapkan uraian yang rinci itu?informasi apakah yang dapat dikumpulkan untuk disintetiskan dalam dalam uraian rinci itu?
i) Bagaiamna merencanakan dan melaksanakan penjajakan auditing seperti kegiatan pemeriksaan keabsahan data terakhir guna memeriksa kriteria kebergantungan dan kepastian?

C.  Rancangan Penelitian Alamiah dan Kedudukan Paradigma
Sebelum membahas lebih jauh tentang rancangan penelitian alamiah maka akan dijelaskan terlebih dahulu terkait paradigma alamiah, paradigma alamiah atau yang sering kita sebut Naturalistic paradigm ini bersumber pada pandangan pandangan Fenoenologis. 6a.
Paradigma alamiah munculnya baru pada tahun delapan puluhan sebelum ini sudah ada usaha-usaha untuk mengubah paradigma ilmiah, tetapi tetap terbentur pada bangunan asumsi, kepercayaa, dam aksioma yang belum mantap. Pradigma ilmiah masih tetap kokoh berdiri diatas landasan aksiomanya walaupun sudah banyak ahli yang menunjukan kelemahannya.
Keadaan bervariasi paradigma itu dijelaskan oleh Patton (1987:111-117) dan uraiannya berkaitan dengan evaluasi sehingga penulis memodifikasinya sebagai berikut.
Berturut-turut diuraikan beberapa pendekatan, yaitu :
1)      Pendekatan Hipotesis-deduktif asli
Pelaksanaan pemilihan bobjek secara acak . diantara bagian anggota dipiliha secara acak pula, kemudian dimasukkan sebagai kelompok kontrol selanjutnya sisanya dimasukan dalam kelompok eksperimen, dan kelompok terakhir ini adalah yang mendapat perlakuan. Setelah data dikumpulkan, selang setahun perbandingan dilakukan antara kedua kelompok itu dengan memanfaatkan inferensistatistik dan biasanya menggunakan tes F untuk mencari signifikansi perbedaan keduanya atas dasar 5% kemungkinan
2)      Strategi kualititaf asli dengan ciri inkuiri alamiah
Prosedur pemilihan peserta kegiatan diserahkan kepada guru untuk memilih siswa seluruhnya sebagai subjek penelitian. Penelitian mengadakan wawancara mendalam dengan subjek, pertanyaan yang diajukan menjajagi diri subjek itu sendiri. Setelah selesai pengumpulan data, peneliti mengajukan hasil laporan sementaranya untuk ditelaah oleh para subjek. Disamping itu diadakan pula kajian isi. Data yang terkumpul untuk melengkapi informasi yang terkumpul.
3)      Desain eksperimen,pengukuran kualitatif dan kajian isi
Di dalam bentuk inin dibentuk kelompok kesperimen yang merupakan lawan dari kelompok kontrol. Kedua kelompok itu diwawancarai secara mendalam sebelum diadakan perlakuan.wawancara demikian ini dilakukan lagi setelah setelah perlakuan selesai diselenggarakan. Kemudian diadakan kajian isi, data yang terkumpul diantara kedua kelompok itu dibandingkan dan dipertentangkan.
4)      Desain eksperimen, pengukuran kualitatif, dan analisis statistik
Kelompok ekseperimen dan kontrol diwawancarai secara mendalam sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil wawancara itu diserahkan kepada “tim hakim” yang menelaah hasil wawancara pada beberapa dimensi dalam skala 1-10, baik yang dilakukan sebelum maupun sesudah perlakuan. Hasil keduanya dibandingkan secara statistik.
5)      Inkuiri alamiah, pengukuran kualitatif, dan analisis statistik
Kepada seluruh subjek diadakan pula wawancara mendalam sebelum dan sesudah kegiatan. Hasilnya diserahkan pula pada tim hakim untuk mnelaahnya atas dasar skala tertentu. Hasil tim hakim dianalisis lagi oleh statistik.
6)      Inkuiri alamiah, pengukuran kuantitatif, dan analisis statistik.
Subjek dipilih atas dasar kriteria guru-guru. Peneliti memasuki lapangan penelitian tanpa daanya pendapat tentang kategori analisis mengenai variabel dan hubungannya. Peneliti kemudian mengamati berbagai kegiatan penting dan berusaha mencari pola perilaku dan hubungan-hubungan yang muncul.untuk setiap pola perilaku atau hubungan peneliti menggunakan pola perilaku sebagai dasar sampling tempat dan waktu untuk mneghitung frekuensi yang memunculkan kategori pola perilaku dan hubungannya. Hasil pengukuran itu dianalisis secara statistik dan dihubungkan dengan besarnya kelompok, lamanya kegiatan, rasio guru-siswa, dan kepadatan sosial.


D.  Kerangka Rancangan Penelitian
Susunan laporan penelitian Hukum tidak ada yang seragam, oleh karen itu masing-masing peneliti atau sponsor penelitian menghendaki format yang berbeda-beda. Namun dapatlah dikatakan bahwa pokok-pokok dari suatu laporan penelitian hukum. Ada dua perspektif menegnai hal ini[2] :

Kerangka Rancangan Penelitian
                   I.               Latar Belakang dan Alasan
A.       Latar Belakang dan Penelitian
B.       Alasan
                II.               Perumusan Masalah dan Tujuan
A.       Pernyataan Penelitian
B.       Pembatasan Studi
C.       Keputusan yang Berkaitan
D.       Kesesuaian dengan Paradigma dan Terori Substantif
E.        Tujuan Penelitian
             III.               Metodologi Penelitian
A.       Deskripsi Latar, Sumber Data, Satuan Kajian, dan Entri
B.       Tahap-tahap Penelitian
C.       Teknik Penelitian
D.       Pengumpulan dan Pencatatan Data
E.        Analisis dan Penafsiran Data
             IV.               Logistik Penelitian
A.       Secara Keseluruhan
B.       Sebelum Terjun ke Lapangan
C.       Sewaktu Berada di Lapangan
D.       Sesudah Kegiatan Lapangan
E.        Mengakhiri dan Menutup Kegiatan
                V.               Pemeriksaan Keabsahan Data
A.       Perpanjangan Keikutsertaan
B.       Ketekunan Pengamatan
C.       Triangulasi
D.       Pemeriksaan Sejawat
E.        Kecukupan Inferensial
F.        Pengecekan Anggota
G.       Uraian Tebal
H.       Auditing
             VI.               Penulisan Laporan
A.       Teknik Penulisan
B.       Jadwal Penulisan
C.       Kerangka Laporan
VII. DAFTAR PUSTAKA

E.   Pedoman Kerja
Dalam penelitian Hukum umumnya perencanaan penelitian sangat diperlukan sebagai pedoman melakukan penelitian. Di dalam masing-masing tahap diatas, perlu diperhatikan hal-hal sebagi berikut[3] :
1.    Pada perumusan masalah perlu diperhatikan kesederhanaan dan kejelasan di dalam merumuskan. Kecuali dari itu, perlu ditegaskan alasan-alasan mengapa masalah-masalah tersebut perlu di teliti.
2.    Dalam menyusun kerangka teoritis dan konsepsionil, maka sebagai dasar dapat digunakan teori-teori, hasil-hasil penelitian pada masa lampau maupun peraturan perundang-undangan mengenai masalah yang diteliti
3.    Hipotesa perlu dirumuskan dalam penelitian-penelitian tertentu, dan tidak diperlakukan secara mutlak pada penelitian hukum normatif . pada penelitian hukum ssosiologis atau empiris, maka hipotesis diperlukan apabila penelitian tersebut bersifat eksplanotaris. Hipotesa tersebut pada hakikatnya merupakan jawaban sementara terhadap suatu masalah, yang masih memerlukan pengujian tertentu.
4.    Tipe perencanaan penelitian atau rencana pemeriksaan
5.    Mengenai tata cara menentukan Ruang Lingkup bahan pustaka, hendaknya dimulai dengan menelusuri bahan pustaka yangbersifat umum yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, untuk kemudian disusul dengan manyususn daftar bahan pustaka yang fungsional bagi peneliti.
6.    Dalam menyusuns jangka waktu untuk penelitian, perlu diperhatikan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan, seperti misalnya :
a)      Penyususnan rencana penelitian
b)      Penyususnan daftar pertanyaan atau pedoman wawancara (khususnya pada penelitian hukum sosiologis dan empiris)
c)      Pengurusan izin penelitian
d)     Penyususnan daftar responden (khususnya pada penelitian hukum empiris dan sosiaologis)
e)      Pemilihan petugas-petugas lapangan (khususnya pada penelitian hukum empiris dan sosiaologis)
f)       Latihan bagi petugas lapangan dan pre-test (khususnya pada penelitian hukum empiris dan sosiaologis)
g)      Pemeriksaan terhadap hasil-hasil pre-test
h)      Jangka waktu pengumpulan data
i)        Pengolahan, analisa, dan kontruksi data
j)        Penyususnan laporan hasil-hasil penelitian
k)      Penggandaan atau perbanyakan laporan hasil-hasil penelitian.
7.      Pedoman kerja biasanya mencangkup lingkup tugas dari personalia penelitian

BAB III
PENUTUP
     KESIMPULAN
Rancangan penelitian biasa disebut dengan Research Design, yang pada dasarnya merencanakan suatu kegiatan sebelum dilaksanakan. Kegiatan merencanakan itu mencakup komponen-komponen penelitian yang diperlukan. Dalam banyak hal pada penelitian kualitatif komponen-komponen yang akan dipersiapkan itu masih bersifat sebagai kemungkinan. Di dalam penyusunan Rancangan Penelitian harus tercantum unsur-unsur yang terdiri dari Penentuan Fokus penelitian, Penentuan Kesesuaian Paradigma dengan Fokus, Penentuan kesesuaian Paradigma dengan Teori Substantif yang Membimbing Studi, Penentuan Dari Mana dan Dari Siapa data Dikumpulkan, Penentuan Tahap-tahap Penelitian, Penentuan Teknik Penelitian, Perencanaan Pengumpulan dan Pencatatan Data, Perencanaan Prosedur dan Pelaksanaan Analisis Data, Perencanaan Perlengkapan Penelitian, Perencanaan untuk Pemeriksaan Keabsahan Data.
Dalam rencana penelitian juga membahas mengenai paradigma alamiah yakni penggunaanya adalah sebagai Paradigma ini terletak pada kenyataan jamak yang dapat diumpamakan sebagai sususnan bawah merah, atau seperti sarang tetapi yang saling memebantu satu sama lain. Setiap lapisan menyediakan perspektif kenyataan yang berbeda dan tidak dan tidak ada lapisan yang dapat dianggap lebih benar dari pada yang lainnya.


DAFTAR PUSTAKA
Moeloeng, Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT Remaja Rosda Karya, 1998.
Soekanto, Soerjono. Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta : UI-Press,1986.


[1] Lexy Moeloeng. Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT Remaja Rosda Karya, 1998). Hlm.237
[2] Lexy Moeloeng. Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT Remaja Rosda Karya, 1998). Hlm. 248
[3] Soerjono Soekanto. Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta : UI-Press,1986) hlm....

1 komentar:

  1. Awalnya aku hanya mencoba main togel akibat adanya hutang yang sangat banyak dan akhirnya aku buka internet mencari aki yang bisa membantu orang akhirnya di situ lah ak bisa meliat nmor nya AKI NAWE terus aku berpikir aku harus hubungi AKI NAWE meskipun itu dilarang agama ,apa boleh buat nasip sudah jadi bubur,dan akhirnya aku menemukan seorang aki.ternyata alhamdulillah AKI NAWE bisa membantu saya juga dan aku dapat mengubah hidup yang jauh lebih baik berkat bantuan AKI NAWE dgn waktu yang singkat aku sudah membuktikan namanya keajaiban satu hari bisa merubah hidup ,kita yang penting kita tdk boleh putus hasa dan harus berusaha insya allah kita pasti meliat hasil nya sendiri. siapa tau anda berminat silakan hubungi AKI NAWE Di Nmr 085--->"218--->"379--->''259'

    BalasHapus