“RANCANGAN PENELITIAN KUALITATIF”
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah “METODOLOGI PENELITIAN HUKUM”
Dosen Pembimbing :
Dr. Kuthbuddin Aibak, S.Ag., M.H.I
Disusun Oleh :
Kelompok 9
1.
Hesti
Handayani (1711143028)
2.
Ilma
Milatunafiah (1711143030)
3.
Siti
Mafatichul M (1711143080)
HUKUM EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS SYARIAH DAN ILMU HUKUM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) TULUNGAGUNG
2016
KATA PENGANTAR
Assalamualaiakum wr.wb
Puji
syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Karena dengan taufik dan
hidayah-Nya sehingga kami telah menyelesaikan makalah dengan judul Rancangan
Penelitian Kualitatif.
Tujuan
penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dan untuk membantu
rekan-rekan mahasiswa serta pembaca pada umumnya dalam mempelajari dan sebagai
informasi serta untuk menambah wawasan khususnya mengenai Metodologi Penelitian
Hukum.
Penulis
menyadari makalah ini tidak akan terselesaikan tanpa dukungan, binaan.serta
bimbingan dari dosen dan pihak yang mendukung.
Kami
selaku penyusun mengucapkan terimakasih kepada :
1. Dr.Maftukhin, M.Ag selaku Rektor Institut Agama
Islam Negri Tulungagung
2. Dr. Kuthbuddin Aibak, S.Ag., M.H.I selaku dosen
mata kuliah Metodologi Penelitian Hukum
3. Semua pihak yang peduli terhadap kami,demi
terwujudnya makalah ini
Demikian
yang dapat kami sampaikan,kami menyadari atas kekurangan dalam menyusun
makalah. Untuk itu kami mohon maaf dan mohon kritik serta saran yang membangun
dengan harapan kedepan lebih baik dan sempurna. Kami mengucapkan terimakasih
dan semoga makalh ini benar-benar bermanfaat. Amiin
Oktober 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata pengantar ...................................................................................... ii
Daftar Isi ...................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang ......................................................................................
1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................
1
C. Tujuan ...................................................................................... 1
Bab II Pembahasan
1.
Pengertian Rancangan
Penelitian .............................................................. 2
2.
Unsur-Unsur
Rancangan Penelitian .......................................................... 5
3.
Rancangan
Penelitian alamiah dan kedudukan paradigma ....................... 6
4. Kerangka
Rancangan Penelitian ...............................................................
Bab III Penutup
Kesimpulan ...................................................................................... 12
Daftar pustaka 14
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Penelitian merupakan suatu kegiatan
untuk membuktikan teori yang ada dengan realita yang sebenarnya. Tentunya dalam
hal penelitian ini harus dilakukan secara rinci untuk memperoleh hasil yang
sesuai. Oleh karena itu maka diperlukan Rancangan Penelitian yakni merencanakan
suatu kegiatan sebelum dilaksanakan. Kegiatan merencanakan itu mencakup
komponen-komponen penelitian yang diperlukan. Dalam banyak hal pada penelitian
kualitatif komponen-komponen yang akan dipersiapkan itu masih bersifat sebagai
kemungkinan.
Penyususnan
Rancangan penelitian ada kaitannya dengan paradigma yang dianut oleh peneliti.
Ternyata ada variasi dalam paradigma pada penelitian kualitatif sekalipun. Akan
tetapi disini dijelaskan mengenai paradigma alamiah dengan demikian kedudukan
rancangan penelitian itu jelas dan unsur-unsurnya pun mudah direncanakan.
Disini juga dipaparkan mengenai rancangan penelitian yang lebih disempurnakan
oleh peneliti mengingat sifatnya yang tentatif itu.
B.
Rumusan
Masalah
- Bagaimana Pengertian Rancangan Penelitian ?
- Bagaimanakah Unsur-Unsur Rancangan Penelitian?
- Bagaimanakah Rancangan Penelitian alamiah dan kedudukan paradigma?
- Bagaimanakah Kerangka Rancangan Penelitian ?
C.
Tujuan
A.
Menjelaskan
Pengetian Rancangan Penelitian
B.
Menjelaskan
Unsur-unsur Rancangan Penelitian
C.
Menjelaskan
Rancangan Penelitian alamiah dan kedudukan Paradigma
D.
Memberikan
susunan kerangka rancangan penelitian
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Rancangan Penelitian
Rancangan
penelitian biasa disebut dengan Research Design, yang pada dasarnya
merencanakan suatu kegiatan sebelum dilaksanakan. Kegiatan merencanakan itu
mencakup komponen-komponen penelitian yang diperlukan. Dalam banyak hal pada
penelitian kualitatif komponen-komponen yang akan dipersiapkan itu masih
bersifat sebgai kemungkinan. Sehubungan dengan itu Lincoln dan Guba
mendefinisakn rancangan penelitian sebagi usaha merencanakan
kemungkinan-kemungkinan tertentu secara luas tanpa menunjukan rencana pasti apa
yang akan dikerjakan dalam hubungan dengan unsurnya masing-masing
B. Unsur-unsur
Rancangan Penelitian[1]
1) Penenuan
Fokus Penelitian
Fokus penelitian
pada dasarnya adalah suatu masalah, adapun masalah dalam hal ini adalah suatu
yang membingungkan akiat adanay kaitana dua atau lebih faktor. Faktor dala hal
ini berupa konsep, data empiris, pengalaman, atau undsur lain yang apabila yang
ditepatkan secara berkaitan akan menimbulkan persoalan atau kesukaran. Maksud
dan tujuan penelitian ialah untuk untuk memecahkan persoalan yang timbul itu.
hal ini dilakukan dengan jalan mengumpulkan pengetahuan secuku[nya yang mengrahkan
seseorang pada upaya memhami dan menjelaskannya. Kegiatan itni terjadi sebgai
proses yang dialektis yang berperan sebagai proposisi tesis dan antesisyang
membentuk masalah ke dalam suatu jenis sintesis.
Fokus penelitian
ini memiliki dua tujuan:
Pertama,
penetapan fokus membatasi studi yang berarti bahwa dengan adanya fokus,
penentuan tempat penelitian menjadi lebih layak.
Kedua,
penentuan fokus secara efektif menetapkan kriteria inklusi-eksklusi untuk
menyring informasi yang mengalir mausk. Mungkin data cukup menarik, tetapi jika
dipandang tidak relevan, data itu tidak akan dihiraukan
2)
Penentuan
Kesesuaian Paradigma dengan Fokus
Paradigma
pada dasarnya berakar pada seperangkat kepercayaan seseorang yang disebut
aksioma. Karena tidak ada alat yang digunakan untuk mengukur kesesuain
paradigma maka peneliti hendaknya mengajukan pertanyyaan yang didasarkan atas
aksioma alamiah. Banyak faktor yang secara bersama0sama mempengaruhi suatu hal.
Dengan demikian tidak ada satu penyebab tunggal atau bebrapa gabungan penyebab
tunggal yang cukup menerangkan terjadinya suatu keluaran tertentu. Konflik
memang merupakan realitas hidup dan kecurigaan adalah yang mengarahkannya. Rancangan penelitian harus
memperhitungkannya. Demikian pula pertanyaa-pertanyaan lainya yang berkenan
dengan hambatan-hambatan yang mungkin terjadi perlu diperhitungkan pula.
3)
Penentuan
kesesuaian Paradigma dengan Teori Substantif yang Membimbing Studi
Jika
sutau teori muncul dari sebuha data maka harapannya teori itu taat asas dengan
paradigma metodologis yang menghasilkannya. Hal itu akan menjadi persoalan
apabila teori itu merupakan suatu yang digunakan oleh peneliti untuk diuji,
mungkin karena itu bersaal dari teori dari dasar studi lainnya atau karena
dikehendaki oleh sponsor penelitian.
4)
Penentuan Dari
Mana dan Dari Siapa data Dikumpulkan
Ini
berkaitan dengan tempat penelitian dan suatu kajian . penentuan suatu kajian
itu jelas bersumber pada fokus penelitian . penelitian apada dalam hal ini
hendaknya menentuka suatu kajian terlebih dahulu. Dan langkah selanjutnya adalah
meencanakan sampel bertujuan. Penentuan sampel itu baru dapat dilakukansesduah
suatu satuan pertama telah dijaring informasinya, barulah sampel berikut dan
seterusnya dapat ditetapkan.
5)
Penentuan
Tahap-tahap Penelitian
Tahap
pertama, ialah mengetahui sesuatu yang perlu diketahui, dapat dikatakan sebagai
“tahap orientasi dan memperoleh gambaran Umum”, disini peneliti perlu
mengadakan pendekatan secara terbuka kepada responden. Ini memerlukan waktu
beberapa minggu atau beberapa bulan sebelumnya.
Tahap
kedua, dinamakan tahap “eksplorasi fokus”. Hal ini peneliti menyediakan waktu
untuk meyususn “petunjuk” memperolehe data seprti petunjuk wawancara dan
pengamatan. Pada tahap ini pengumpulan data itu dilaksanakan, kemudian diadakan
analisis dan diikuti dengan laporan hasil analisis.
Tahap
ketiga, ialah tahap pengecekan dan pemeriksaan keabsahan data, terutama untuk
mengadakan pengecekan anggota dan auditing.
Pada
tahap merancang penelitian hendaknya dijelaskan pada rancangan penelitian walaupun
tentunya tidak dapat dilakukan secara rinci.
6)
Penentuan Teknik
Penelitian
Pemilihan
teknik penelitian pada dasarnya dibimbing oleh fokus dan situasi serta jadwal
waktu yang ditetapkan. Pemanfaatan instrumen lain seperti kuisioner, skala
sikap dan lain-lainyang relevan dapat saja direncanakan.
7)
Perencanaan
Pengumpulan dan Pencatatan Data
Teknik
pengumpulan data dimulai dari wawancara, kemudian pengamatan, pengumpulan
dokumen, dan semacamnya. Maka dari itu harus dipersiapakan sejak awal. Segi
lain yang diperlukan ialah pencatatan data yang pada dasarnya dapat ditinjau
dari segi dua dimensi, ketepatan dan struktur. Cara pencacatan yang mulanya
bersifat umum,, tetapi lama kelmaan akan muali masuk ke sifat yang khusus.
8)
Perencanaan
Prosedur dan Pelaksanaan Analisis Data
Yang
perlu dirancanag dalam analisis data itu telah dimulai sejak pertama tiba pada
latar penelitian. Hal itu jelas berbeda dengan cara non kualitatif yang
biasanya analisis data itu baru dilaksanakan setelah seluruh data selesai
dikumpulkan.
9)
Perencanaan
Perlengkapan Penelitian
Dikelompokan dalam lima kategori, antara lain:
a) Pertimbangan
logistik secara keseluruhan sebelum proyek
Pertama, sponsor penelitian hendaknya dikemukakan
kemudian dinyatakan pula apakah sponsor itu membentuksuatu tim peneliti.
Siapa-siapa yang menjadi tim penelitian, bagaimana latar belakang keahliannya,
integritasnya anggota-anggotanya.
Kedua, hendaknya jadwal disusun secara rinci, selain itu juga perlu
dijelaskan rincian dari setiap kegiatan
Ketiga, pembiayaan penelitian perlu pula dirinci
dalam rancangan penelitian. Perincian kegiatan, orang, peralatan yang
diperlukan, perjalanan, kesemuanya perlu dirinci agar kemudian dengan mudah
dapat dipertanggungjawabkan.
Keempat, jika penelitian dilakukan oleh lembaga
tertentu, hendaknya ada semacam panitia pengarah yang akan meletakan dasar
kebijaksanaan, aturan main, memberikan petunjuk, dan lain sebagianya.
Kelima, dijadwalakn ada diskusi sejawat pada
waktuyang telah ditentukan
Terakhir, rancangan penelitian hendaknya menyajikan
jadwal pelaksanaan auditing, terutama untuk keperluan pemeriksaan terhadap
kriteria kebergatungan dan kepastian.
b) Pengadaan
perlengkapan sebelum terjun ke lapangan
Pertama,
logistik tidak lain adalah pengaturan siapa diantara anggota yang harus terlebih
dahulu mengunjungi tempat penelitian
Kedua,
diatur penjadwalan kepada setiap anggota agar memiliki pengalam yang sama dalam
hal pengunjungan ke setiap tempat.
Ketiga,diatur
agar ada orang yang berasal dari tempat penelitian yang dijadikan penghubung
agar lebih mudah mengamati segala hal yang berkenaan dengan penelitian.
c) Perencanaan
perlengkapan sewaktu berada di lapangan
Perlengkapan
yang perlu dipersiapak di lapangan hendaknya dipersiapakn sejak awal mulai dari perlengkapan, keperluan, peralatan
yang diperlukan. Hendaknya ketua tim mengadakan pertemuan pagi untuk menelaah
hasil yang telah dilakukan di hari sebelumnya, kemudian menelaah lagi rencana
kerja untuk hari itu. pertemuan formal barangkali sebaiknya diadakan pada malam
hari.
d) Penyiapan
logistiksesudah kegiatan lapangan
Ini
menyangkut persoalan bahwa setiap anggota agar dijadwalkan untuk mengadakan
kajian satuan dan kategorisasi . perlu juga dilaksankan diskusi teman sejawatan
direncanakan pula penyususnan laporan yang dikoordinasi oleh ketua tim.
e) Perencanaan
logistik mengakhiri dan menutup kegiatan
Pada
tahap ini yang perlu dipersiapkan anatra lain. Pertama, draf laporan yang akan
dicek oleh anggota yang terjaring sebagai subjek penelitian lalu dibentuk
semacam “panitia penelaah” guna memriksa derajat kepercayaan. Kedua,
merencanakan mengadakan kunjungan sekali lagi guna mengumpulkan data untuk
mengisi kesenjangan dan sekaligus untuk menjajagi reaksi para responden.
Setelah itu melaksanakan auditing , Dan terakhir yang perlu direncanakan ialah
menyelesaiakn kemudian menyerahkan laporannya secara keseluruhan yaitu laporan
teknisnya.
10) Perencanaan
untuk Pemeriksaan Keabsahan Data
Pertanyaan-pertanyaan
untuk mempersiapakan keabsahan data :
a) Sejauh
manakan hubungan dilapangan dalam rangka memenuhi perpanjangan keikutsertaan
telah berlangsung?
b) Bagaimana
mengatur kegiatan wawancara atau pengamatan dari yang longgar-terbuka makin
menjadi tertutup-terstruktur?
c) Bagaimana
triangulasi dilakukan? Dengan metode?dengan sumber?dengan beberapa peneliti?
d) Bagaimana
pelaksanaan diskusi sejawat?siapakah yang akan berperan serta?
e) Hal
apakah yang akan dilakukan dalam menangani kasusu negatif sehingga dapat
dijelaskan dari segi fenomena yang diamati?
f) Kecukupan
bahan apakah yang akan dikumpulkan?bagaimana hal itu dapat dicapai?bilamana dan
siapa yang akan memanfaatkannya?
g) Bagaimana
teknis pelaksanaan pengcekan anggota sewaktu para peneliti kembali ke lapangan
penelitian?diadakan berapa kali dan bagaimana pelaksanaannya yang terakhir?
h) Bagaimana
menyiapkan uraian yang rinci itu?informasi apakah yang dapat dikumpulkan untuk
disintetiskan dalam dalam uraian rinci itu?
i) Bagaiamna
merencanakan dan melaksanakan penjajakan auditing seperti kegiatan pemeriksaan
keabsahan data terakhir guna memeriksa kriteria kebergantungan dan kepastian?
C. Rancangan
Penelitian Alamiah dan Kedudukan Paradigma
Sebelum membahas lebih jauh tentang rancangan
penelitian alamiah maka akan dijelaskan terlebih dahulu terkait paradigma
alamiah, paradigma alamiah atau yang sering kita sebut Naturalistic paradigm
ini bersumber pada pandangan pandangan Fenoenologis. 6a.
Paradigma alamiah munculnya baru pada tahun delapan
puluhan sebelum ini sudah ada usaha-usaha untuk mengubah paradigma ilmiah,
tetapi tetap terbentur pada bangunan asumsi, kepercayaa, dam aksioma yang belum
mantap. Pradigma ilmiah masih tetap kokoh berdiri diatas landasan aksiomanya
walaupun sudah banyak ahli yang menunjukan kelemahannya.
Keadaan bervariasi paradigma itu dijelaskan oleh
Patton (1987:111-117) dan uraiannya berkaitan dengan evaluasi sehingga penulis
memodifikasinya sebagai berikut.
Berturut-turut
diuraikan beberapa pendekatan, yaitu :
1) Pendekatan
Hipotesis-deduktif asli
Pelaksanaan
pemilihan bobjek secara acak . diantara bagian anggota dipiliha secara acak
pula, kemudian dimasukkan sebagai kelompok kontrol selanjutnya sisanya
dimasukan dalam kelompok eksperimen, dan kelompok terakhir ini adalah yang
mendapat perlakuan. Setelah data dikumpulkan, selang setahun perbandingan
dilakukan antara kedua kelompok itu dengan memanfaatkan inferensistatistik dan
biasanya menggunakan tes F untuk mencari signifikansi perbedaan keduanya atas
dasar 5% kemungkinan
2) Strategi
kualititaf asli dengan ciri inkuiri alamiah
Prosedur
pemilihan peserta kegiatan diserahkan kepada guru untuk memilih siswa
seluruhnya sebagai subjek penelitian. Penelitian mengadakan wawancara mendalam
dengan subjek, pertanyaan yang diajukan menjajagi diri subjek itu sendiri.
Setelah selesai pengumpulan data, peneliti mengajukan hasil laporan
sementaranya untuk ditelaah oleh para subjek. Disamping itu diadakan pula
kajian isi. Data yang terkumpul untuk melengkapi informasi yang terkumpul.
3) Desain
eksperimen,pengukuran kualitatif dan kajian isi
Di
dalam bentuk inin dibentuk kelompok kesperimen yang merupakan lawan dari
kelompok kontrol. Kedua kelompok itu diwawancarai secara mendalam sebelum
diadakan perlakuan.wawancara demikian ini dilakukan lagi setelah setelah
perlakuan selesai diselenggarakan. Kemudian diadakan kajian isi, data yang
terkumpul diantara kedua kelompok itu dibandingkan dan dipertentangkan.
4) Desain
eksperimen, pengukuran kualitatif, dan analisis statistik
Kelompok
ekseperimen dan kontrol diwawancarai secara mendalam sebelum dan sesudah
perlakuan. Hasil wawancara itu diserahkan kepada “tim hakim” yang menelaah
hasil wawancara pada beberapa dimensi dalam skala 1-10, baik yang dilakukan
sebelum maupun sesudah perlakuan. Hasil keduanya dibandingkan secara statistik.
5) Inkuiri
alamiah, pengukuran kualitatif, dan analisis statistik
Kepada
seluruh subjek diadakan pula wawancara mendalam sebelum dan sesudah kegiatan.
Hasilnya diserahkan pula pada tim hakim untuk mnelaahnya atas dasar skala
tertentu. Hasil tim hakim dianalisis lagi oleh statistik.
6) Inkuiri
alamiah, pengukuran kuantitatif, dan analisis statistik.
Subjek
dipilih atas dasar kriteria guru-guru. Peneliti memasuki lapangan penelitian
tanpa daanya pendapat tentang kategori analisis mengenai variabel dan
hubungannya. Peneliti kemudian mengamati berbagai kegiatan penting dan berusaha
mencari pola perilaku dan hubungan-hubungan yang muncul.untuk setiap pola
perilaku atau hubungan peneliti menggunakan pola perilaku sebagai dasar
sampling tempat dan waktu untuk mneghitung frekuensi yang memunculkan kategori
pola perilaku dan hubungannya. Hasil pengukuran itu dianalisis secara statistik
dan dihubungkan dengan besarnya kelompok, lamanya kegiatan, rasio guru-siswa,
dan kepadatan sosial.
D. Kerangka
Rancangan Penelitian
Susunan
laporan penelitian Hukum tidak ada yang seragam, oleh karen itu masing-masing
peneliti atau sponsor penelitian menghendaki format yang berbeda-beda. Namun
dapatlah dikatakan bahwa pokok-pokok dari suatu laporan penelitian hukum. Ada
dua perspektif menegnai hal ini[2]
:
Kerangka
Rancangan Penelitian
I.
Latar Belakang
dan Alasan
A. Latar
Belakang dan Penelitian
B. Alasan
II.
Perumusan
Masalah dan Tujuan
A. Pernyataan
Penelitian
B. Pembatasan
Studi
C. Keputusan
yang Berkaitan
D. Kesesuaian
dengan Paradigma dan Terori Substantif
E.
Tujuan
Penelitian
III.
Metodologi
Penelitian
A. Deskripsi
Latar, Sumber Data, Satuan Kajian, dan Entri
B. Tahap-tahap
Penelitian
C. Teknik
Penelitian
D. Pengumpulan
dan Pencatatan Data
E.
Analisis dan
Penafsiran Data
IV.
Logistik
Penelitian
A. Secara
Keseluruhan
B. Sebelum
Terjun ke Lapangan
C. Sewaktu
Berada di Lapangan
D. Sesudah
Kegiatan Lapangan
E.
Mengakhiri dan
Menutup Kegiatan
V.
Pemeriksaan
Keabsahan Data
A. Perpanjangan
Keikutsertaan
B. Ketekunan
Pengamatan
C. Triangulasi
D. Pemeriksaan
Sejawat
E.
Kecukupan
Inferensial
F.
Pengecekan
Anggota
G. Uraian
Tebal
H. Auditing
VI.
Penulisan
Laporan
A. Teknik
Penulisan
B. Jadwal
Penulisan
C. Kerangka
Laporan
VII.
DAFTAR PUSTAKA
E. Pedoman
Kerja
Dalam
penelitian Hukum umumnya perencanaan penelitian sangat diperlukan sebagai
pedoman melakukan penelitian. Di dalam masing-masing tahap diatas, perlu
diperhatikan hal-hal sebagi berikut[3]
:
1. Pada
perumusan masalah perlu diperhatikan kesederhanaan dan kejelasan di dalam merumuskan.
Kecuali dari itu, perlu ditegaskan alasan-alasan mengapa masalah-masalah
tersebut perlu di teliti.
2. Dalam
menyusun kerangka teoritis dan konsepsionil, maka sebagai dasar dapat digunakan
teori-teori, hasil-hasil penelitian pada masa lampau maupun peraturan
perundang-undangan mengenai masalah yang diteliti
3. Hipotesa
perlu dirumuskan dalam penelitian-penelitian tertentu, dan tidak diperlakukan
secara mutlak pada penelitian hukum normatif . pada penelitian hukum
ssosiologis atau empiris, maka hipotesis diperlukan apabila penelitian tersebut
bersifat eksplanotaris. Hipotesa tersebut pada hakikatnya merupakan jawaban
sementara terhadap suatu masalah, yang masih memerlukan pengujian tertentu.
4. Tipe
perencanaan penelitian atau rencana pemeriksaan
5. Mengenai
tata cara menentukan Ruang Lingkup bahan pustaka, hendaknya dimulai dengan
menelusuri bahan pustaka yangbersifat umum yang berkaitan dengan masalah yang
diteliti, untuk kemudian disusul dengan manyususn daftar bahan pustaka yang
fungsional bagi peneliti.
6. Dalam
menyusuns jangka waktu untuk penelitian, perlu diperhatikan pekerjaan-pekerjaan
yang harus dilakukan, seperti misalnya :
a) Penyususnan
rencana penelitian
b) Penyususnan
daftar pertanyaan atau pedoman wawancara (khususnya pada penelitian hukum
sosiologis dan empiris)
c) Pengurusan
izin penelitian
d) Penyususnan
daftar responden (khususnya pada penelitian hukum empiris dan sosiaologis)
e) Pemilihan
petugas-petugas lapangan (khususnya pada penelitian hukum empiris dan
sosiaologis)
f) Latihan
bagi petugas lapangan dan pre-test (khususnya pada penelitian hukum empiris dan
sosiaologis)
g) Pemeriksaan
terhadap hasil-hasil pre-test
h) Jangka
waktu pengumpulan data
i)
Pengolahan,
analisa, dan kontruksi data
j)
Penyususnan
laporan hasil-hasil penelitian
k) Penggandaan
atau perbanyakan laporan hasil-hasil penelitian.
7. Pedoman
kerja biasanya mencangkup lingkup tugas dari personalia penelitian
BAB
III
PENUTUP
KESIMPULAN
Rancangan penelitian biasa disebut dengan Research
Design, yang pada dasarnya merencanakan suatu kegiatan sebelum dilaksanakan.
Kegiatan merencanakan itu mencakup komponen-komponen penelitian yang
diperlukan. Dalam banyak hal pada penelitian kualitatif komponen-komponen yang
akan dipersiapkan itu masih bersifat sebagai kemungkinan. Di dalam penyusunan
Rancangan Penelitian harus tercantum unsur-unsur yang terdiri dari Penentuan
Fokus penelitian, Penentuan Kesesuaian Paradigma dengan Fokus, Penentuan
kesesuaian Paradigma dengan Teori Substantif yang Membimbing Studi, Penentuan
Dari Mana dan Dari Siapa data Dikumpulkan, Penentuan Tahap-tahap Penelitian, Penentuan
Teknik Penelitian, Perencanaan Pengumpulan dan Pencatatan Data, Perencanaan
Prosedur dan Pelaksanaan Analisis Data, Perencanaan Perlengkapan Penelitian, Perencanaan
untuk Pemeriksaan Keabsahan Data.
Dalam rencana penelitian juga membahas mengenai
paradigma alamiah yakni penggunaanya adalah sebagai Paradigma ini terletak pada
kenyataan jamak yang dapat diumpamakan sebagai sususnan bawah merah, atau
seperti sarang tetapi yang saling memebantu satu sama lain. Setiap lapisan
menyediakan perspektif kenyataan yang berbeda dan tidak dan tidak ada lapisan
yang dapat dianggap lebih benar dari pada yang lainnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Moeloeng,
Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT Remaja Rosda Karya,
1998.
Soekanto,
Soerjono. Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta : UI-Press,1986.
Awalnya aku hanya mencoba main togel akibat adanya hutang yang sangat banyak dan akhirnya aku buka internet mencari aki yang bisa membantu orang akhirnya di situ lah ak bisa meliat nmor nya AKI NAWE terus aku berpikir aku harus hubungi AKI NAWE meskipun itu dilarang agama ,apa boleh buat nasip sudah jadi bubur,dan akhirnya aku menemukan seorang aki.ternyata alhamdulillah AKI NAWE bisa membantu saya juga dan aku dapat mengubah hidup yang jauh lebih baik berkat bantuan AKI NAWE dgn waktu yang singkat aku sudah membuktikan namanya keajaiban satu hari bisa merubah hidup ,kita yang penting kita tdk boleh putus hasa dan harus berusaha insya allah kita pasti meliat hasil nya sendiri. siapa tau anda berminat silakan hubungi AKI NAWE Di Nmr 085--->"218--->"379--->''259'
BalasHapus